Vaksinasi Covid-19
Di tengah
pandemi Covid-19 yang tidak ada
henti-hentinya, salah satu hal yang menjadi sumber harapan adalah diciptakannya
sebuah vaksin. Untuk itu, Perlu diadakan penelitian oleh para ahli bagaimana
cara kerja virus yang menyerang tubuh manusia.
Fase
pre-klinis adalah fase di mana sejumlah vaksin akan digunakan pada binatang
untuk diuji ke-efektifannya. Pada fase ini binatang seperti tikus dan monyet
digunakan untuk mempelajari virus pada tingkat moleguler. Fase ini penting
untuk memastikan bahwa vaksin ini tidak hanya efektif tapi juga aman. Sejak
bulan Agustus, WHO (World Health
Organization) telah mencatat sekitar 165 vaksin Covid-19 yang tengah menjalani fase pre-klinis ini. Setelah
pre-klinis selanjutnya adalah fase uji klinis yang sudah bisa dilaksanakan.
Namun pada fase ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu uji coba fase 1, 2, dan
3. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana reaksi setelah
dilakukannya vaksin. Setelah diciptakan, vaksin tersebut akan diberikan
persetujuan oleh badan yang berwenang kemudian didistribusikan secara berskala
besar.
Program
vaksinasi Covid-19 di Indonesia mulai
dilakukan oleh pemerintah, pada Rabu (13/1) pagi di Istana Negara. Orang yang
pertama kali disuntuk vaksin buatan sinovac
adalah Presiden Joko Widodo. Selanjutnya tokoh masyarakat, tokoh agama,
perangkat daerah, yang jumlahnya sekitar 5 juta orang. Setelah itu disusul oleh
tenaga pendidik yang terdiri dari guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan dosen
perguruan tinggi swasta maupun negeri dengan total 4, 3 juta dosis. Menurut
salah satu mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta, Fatin Rizqullah
berpendapat bahwa vaksinasi ini sangat dibutuhkan, apalagi dengan selalu
terjadinya peningkatan jumlah pasien Covid-19
mungkin dengan diadakannya vaksin ini bisa membantu mengurangi penyebaran virus
Covid-19.
“Semakin
meningkatnya penyebaran virus corona,
maka saya berharap agar vaksinasi ini dapat segera dilakukan di berbagai daerah
yang belum menerima vaksinasi, terutama untuk para pelajar, mahasiswa, guru
ataupun dosen, karena ini sangat berpengaruh dari penyebaran virus Covid-19 yang semakin merajalela di
Indonesia,” ujar Fatin.
Tulisan: Serli, Elsa, Seeli dan Mega.
Komentar
Posting Komentar